Seindah Rasa By Rasdian Aisyah

Gustav Hutama, 33 tahun, sudah muak dengan segala hal perihal cinta lantaran dongeng romansa bobrok orangtuanya di kurun lalu. Ditambah, perempuan yang dia kasihi, istrinya, ternyata berselingkuh dengan orang lain di tahun kedua akad nikah mereka.

Tak lagi ingin terluka, dia memutuskan untuk tidak menikah selamanya. Karena baginya, tak ada perempuan yang benar-benar patut diandalkan kecuali adiknya yang bagus. Bahkan ibu mereka pun, tidak.

Namun kejadian sialan di suatu malam yang menimpa sang ayah, menciptakan Gustav merasa mesti turun tangan.

Wandi Hutama tak sengaja menabrak seorang buruh pabrik yang mau menyeberang di salah satu jalan sepi ketika menjelang pagi. Korban meninggal dunia di tempat. Meninggalkan seorang putri yang masih cukup belia.

Pita namanya. Delapan belas tahun. Menjadi sebatang kara selepas ajal ayahnya. Wandi yang berhati lemah tentu merasa bersalah dan bertanggungjawab atas kemalangan gadis itu. Di usia Pita dikala ini, dia telah harus menanggung banyak beban. Pita butuh pemberian. Dan Wandi menetapkan untuk menikahinya.

Mengetahui hal tersebut, Gustav tidak terima. Demi Tuhan, ayahnya hampir 60 tahun. Lebih-lebih, ia mudah dibodohi. Gustav tidak mau gadis kecil bermata sok sendu itu memanfaatkan kebaikan ayahnya. Dan sehabis perdebatan cukup panjang, pada hasilnya Gustav memutuskan, dialah yang mau menikahinya.